Rabu, 15 Februari 2012

Pengen share karanganku waktu ikut lomba mengarang dalam rangka Dies natalis UNS tahun 2001 lalu.. Yang aku post disini tanpa editan, padahal setelah di check banyak yang salah..hihi..


Kebudayaan di Indonesia

Indonesia tanah air beta, itulah lirik pertama lagu Indonesia Pusaka. Yang dimaksud adalah untuk Indonesia, negeri kita tercinta. Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina , Australia dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa dari hasil pendataanpenduduk tahun 2006, tentunya pada tahun ini jumlah penduduk makin bertambah. Oleh karenanya, Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia.
Di samping itu pula, Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan yang ada di Indonesia berupa: tarian, lagu daerah, alat musik, upacara adat, swnjata, serta rumah adat. Corak budaya yang klasik dan kental akan tradisi, sangat mengagumkan jika disimak satu persatu.
Kebudayaan berupa tarian pada setiap provinsi berbeda, dan tiap kota pun dapat berbeda-beda. Misalnya, Tari Pendhet dari Bali, Tari Jaipongan dari Jawa Barat, Tari Srimpi dari Surakarta, Tari Tayub dari Sragen, Tari Punjari dari Jawa Timur, dan masih banyak lagi. Tarian daerah di Indonesia bersifat baku. Artinya, mempunyai pola dasar dan gerakan yang sudah paten, tidak bisa di ubah-ubah. Itulah yang menjadi ciri khas masing-masing tiap daerah.
Sama halnya dengan tarian, lagu daerah juga bermacam-macam. Misalnya: Gundul-Gundul Pacul dari Jawa Tengah, Kicir-Kicir dari Jakarta, Yamko Rambe Yamko dari Irian Jaya, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Soleram dari Riau, dan lainnya. Lagu daerah Indonesia menggunakan bahasa yang sesuai dengan asal daerahnya.
Dalam menyanyikan lagu daerah, setiap daerah mempunyai ciri khas dalam membawakannya serta alat mmusik yang dimainkan. Contoh alat musik daerah yang dimiliki masyarakat Indonesia, antara lain: Gamelan Jawa asli Jawa Tengah, Angklung asli Jawa Barat, Saluang asli Sumatera Barat, Cungklik asli NTB, dan lain-lain. Alat musik daerah biasanya dimainkan dalam upacara adat. Yaitu, untuk mengiringi serta menambah suasana dalam upacara adat tersebut.
Macam upacara adat di Indonesia juga tak kalah beragam. Misalnya: Upacara pembakaran jenazah di Bali yang disebut Ngaben, Peringatan maulid Nabi Muhammad s.a.w. di Surakarta yang disebut Sekatenan, Penyambutan Bulan Ramadhan di Semarang yang disebut Dugderan, dan masih banyak lagi. Masyarakat adat mengadakan upacara adat untuk merayakan suatu kejadian dalam setiap fase kehidupan.
Dalam upacara adat, biasanya masyarakat adat harus mengenakan pakaian adat pula, seperti: Baju Bodo dari Sulawesi Selatan, Baju Cele dari Ambon, Baju Pesa’an dari Madura, Beskap dan Kebaya dari Jawa Tengah, dan lainnya. Pada zaman dahulu, pakaian adat tidak hanya dipakai untuk upacara adat, namun dipakai dalam sehari-hari untuk mencerminkan asal daerahnya.
Sebagai pelengkap pakaian adat, senjata dapat dipakai dengan cara menyelipkan atau  menempelkanpada pakaian adat yang sedang dikenakan. Namun selain itu, senjata juga berfungsi sebagaimana fungsi senjata. Bisa untuk berperang dan melindugi diri dari musuh. Adapun setiap daerah mempunyai senjata yang berbeda, misalnya: Rencoong dari Aceh, Piso  Curit dari Sumatra Utara. Karih dari Sumatra Barat, Badik dari Sulawesi Selatan, dan masih banyak lagi.
Kebudayaan Indonesia tidak hanya sebatas itu saja. Dalam kesehariannya, masyarakat daerah mempunyai tempat tinggal yang berbeda-beda tiap daerahnya. Contohnya: Rumah Gadang asli Sumatra Barat, Rumah Joglo asli Jawa Tengah, Rumoh Aceh asli Aceh, Ruamh Balai Batak Toba asli Sumatra Utara,  dan lainnya. Ada yang seperti panggung, karena mereka tinggal di hutan agar tidak diganggu binatang buas. Ada yang memanjang, karena digunakan khusus untuk pertemuan sesama suku. Itu semua disesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar di daerah-daerah Indonesia.
Tetapi kenyataannya, kebudayaan di tanah air Indonesia semakin punah. Rakyat pun semakin banyak  yang telah lalai melestarikannya. Rakyat malah mudah menerima budaya asing di era globalisasi ini, dan beranggapan bahwa budaya Indonesia sangat kampungan. Dan ironisnya, ada kebudayaan Indonesia yang diakui negara lain sebagai kebudayaannya.
Oleh sebab itu, memang sudah saaatnya rakyat Indonesia mulai berpikir untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Karena, kebudayaan Indonesia merupakan ciri khas yang menjadi kebanggaan tersendiri. Masyarakat dan pemerintah adalah pelaku sentral dalam pelestarian kebudayaan Indonesia. Maka, jangan sampai salah satu harta negeri ini hilang begitu saja. Karena kebudayaan juga kekayaan yang tak ternilai harganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar